Setiap orang pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, yaitu ubi kayu, yang lebih dikenal dengan nama singkong. Ubi kayu merupakan makanan yang sangat disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ada berbagai cara untuk mengolah ubi kayu, baik dengan cara digoreng, direbus, maupun dibakar. Selain itu, ubi kayu juga bisa dijadikan keripik singkong, yang saat ini sudah banyak dijual di berbagai supermarket dan dijajakan keliling.
Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggantikan nasi dengan singkong sebagai makanan pokok sehari-hari. Hal ini membuat banyak petani berlomba-lomba untuk membudidayakan tanaman ubi kayu. Namun, menanam ubi kayu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar hasilnya memiliki kualitas yang bagus. Berikut ini kami akan memberikan tutorial atau cara menanam ubi kayu yang baik dan benar.
Bagaimana Cara Menanam Ubi Kayu yang Baik dan Benar?
1. Persiapan Lahan
Diperlukan lahan yang luas untuk melakukan budidaya ubi kayu. Lahan yang baik untuk menanam ubi kayu adalah tanah yang gembur, remah, tidak terlalu poros, dan memiliki banyak bahan organik. Jenis tanah aluvial latosol, podsolik merah kuning, grumusol, mediteran, dan andosol sangat cocok untuk menanam ubi kayu. pH tanah yang cocok adalah sekitar 4,5-8,0, dengan pH ideal berkisar 5,8.
2. Pengolahan Lahan
Pengukuran pH tanah dilakukan menggunakan kertas lakmus, pH meter, dan cairan pH tester. Jenis tanah perlu dianalisis untuk mengetahui kandungan unsur hara dan bahan organik. Waktu penanaman harus dipertimbangkan berdasarkan waktu panen dan penanaman tanaman lain. Pembukaan lahan dilakukan untuk membersihkan dari gulma, rumput, atau akar tanaman sebelumnya. Pembedengan, pengapuran, dan pembubunan tanah juga perlu dilakukan.
3. Persiapan Bibit
Gunakan bibit ubi kayu dengan varietas unggul dan hasil tinggi. Bibit dapat berasal dari tanaman induk dengan umur 10-12 bulan, berkayu, berdiameter sekitar 2,5 cm, dan tanpa tunas baru. Rendam bibit dengan pupuk hayati SOT HCS selama 3-4 jam sebelum penanaman.
4. Teknik Penanaman
Penanaman ubi kayu harus memperhatikan musim dan curah hujan. Jarak tanam biasanya sekitar 80 cm x 120 cm. Runcingkan ujung bawah batang bibit dan tanam sedalam 5-10 cm atau sekitar 1/3 bagian batang. Penyiraman perlu dilakukan pada lahan kering, dan pupuk kandang diolah dengan POLA HCS. Pengaturan waktu penanaman dan panen juga penting untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
5. Perawatan Tanaman
- Penyulaman: Cabut dan ganti bibit yang tidak berkembang dengan baik.
- Penyiangan: Buang tanaman pengganggu di sekitar tanaman ubi kayu minimal 2 kali dalam satu musim.
- Penimbunan: Gemburkan tanah di sekitar tanaman dan buat seperti gundukan.
- Pemangkasan: Pemangkasan tunas perlu dilakukan untuk membentuk cabang-cabang baru.
- Pemupukan: Gunakan pupuk kandang dengan POLA HCS, sesuai jenis ternak dan penggunaan SOC HCS.
- Pengairan: Penting saat tanaman masih muda dan pada musim kemarau.
6. Panen
Ubi kayu siap panen saat berumur 6-8 bulan (varietas Genjah) atau 9-12 bulan (varietas dalam). Cabut batangnya, dan ubi yang tertinggal dapat diambil dengan cangkul.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menanam ubi kayu dengan baik dan benar. Selamat mencoba!